Riyadh, REQNews.com -- Ilmuwan yang berkerja di oasis kuno AlUla, barat laut Arab Saudi, menemukan ular gurun spesies baru tak tak berbisa di bebatuan Hejaz."Rhynchocalamus hejazicus, nama latin ular itu, bukan hanya ular spesies baru bagi Arab Saudi, tapi juga baru dalam sains," kata Laszlo Patko, peneliti yang selama dua tahun terakhir memimpin penelitian terapan di Komisi Kerajaan untuk AlUla, kepada <a href="https://www.arabnews.com/node/2561571/saudi-arabia">Arab News.</a>Ular itu berwarna merah mencolok dan kerah hitam menawan, yang membuatnya cocok menyamarkan diri di pasir dan bebatuan Hejaz. Patko mengatakan ular spesies baru ini kharismatik.Lembaga yang terlibat dalam penemuan ini adalah RCU, Universitas Ha'il, Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah, dan Otoritas Pengembangan Cagar Alam Kerajaan Pangeran Mohammed bin Salman.Lembaga perguruan tinggi Arab Saudi ini bekerja sama dengan para ahli dari Universidade de Porto di Portugal, Universitas Suez Mesir, Universitas Aden di Yaman, dan Natural History Collective Ventures di Malaysia.Peneliti menyusun temuan itu dalam sebuah makalah, diterbitkan dalam jurnal sains Zoosystematics and Evolution, dan telah melalui tinjauan sejawat.Stephen Browne, wakil presiden satwa liar dan warisan alam di RCU, mengatakan temuan ini menunjukan pentingnya upaya konservasi Kerajaan Arab Saudi. "Ini mencerminkan komitmen berkelanjutan menjaga ekosistem AlUla yang subur dan beragam," kata Browne. "Ini simbol dedikasi kami melestarikan oasis unik ini."Proyek yang mengarah pada penemuan ular itu dimulai dengan inventarisasi satwa liar di seluruh wilayah pada November 2022. Sebuah tim mendokumentasikan keanekaragaman hayati wilayah AlUla secara menyeluruh."Kami belum pernah melakukan pengumpulan pengetahuan ilmiah yang ketat seperti ini sebelumnya," kata Patko. "Dalam kerangka proyek ini, kami tidak sengaja menemukan spesies baru."Menurut Patko, ilmuwa memprediksi AlUla dapat menjadi rumah bagi spesies baru. Antara 2017-2022, tokek dan ular diamati, tetapi belum pernah dikumpulkan dan dideskripsikan.Tahun 2023, tim mendedikasikan waktu di padang pasir untuk mengamati hewan berdasarkan morfologi, termasuk mempelajari karakteristik eksternal, warna, pola sisi, dan DNA."Jika Anda di lepangan, Anda bekerja sangat keras," kata Patko. "Anda tidur di padang pasir. Bekerja di padang pasir dengan 10 sampai 15 pakar berbeda. Kerja keras itu terbayar dengan penemuan ini."Menggunakan basis data daring, tim berusaha menemukan spesies seperti Walterinnesia aegyptia, atau ular kobra gurun atau ular hitam gurun yang berasal dari Khaybar. Ular kobra gurun tersamar dengan baik terhadap lanskap vulkanik."Individu pertama yang kami temukan adalah melanistik, ular yang sepenuhnya hitam," kata Patko. "Itu bukan sesuatu yang baru." Serba KecilAlih-alih menemukan spesies kobra, sejumlah pakar justru menemukan ular tak berbisa warna merah terang, yang telah berevolusi untuk berbaur dengan palet merah, jingga, dan kuning, khas AlUla."Sangat jelas ini memang spesies baru," kata Patko.Seperti penghuni gurun lainnya, ular spesies baru ini aktif di malam hari. Siang hari, karena cuaca sangat panas, Rhynchocalamus hejazicus bersembunyi di bawah batu. Di malam hari mereka keluar untuk berburu invertebrata dan serangga kecil.Ukuran ular ini relatif kecil, dengan panjanga antara 20 sampai 30 sentimeter, mudah dipegang. Gigi taringnya juga sangat kecil.Menurut Patko, hanya ada 18 spesies ular di AlUla, tapi masih banyak yang harus dipelajari tentang tambahan pada komunitas reptil ini. "Kami sebenarnya tidak tahu banyak tentang ekologi mereka karena kami baru saja mendeskripsikan spesiesnya. Jadi kami hanya bisa menebak," katanya.Semua ular yang ditemukan ilmuwan hidup menyendiri. Beberapa berkumpul di satu tempat selama musim dingin, tapi tidak dengan ular spesies baru.Satu hal yang menurut Patko sangat jelas adalah nilai AlUla sebagai habitat alam yang berkembang pesat, yang menjadikan upaya konservasi semakin penting demi ilmu pengetahuan dan keanekaragaman hayati.

Ilmuwan Temukan Spesies Baru Ular di Bebatuan Hejaz Arab Saudi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi