Fakta Penemuan Bayi Mumi di Korea hingga Misteri Silsilah Garis Keturunan
JAKARTA, REQnews - Seorang bayi perempuan berusia tiga tahun ditemukan tewas di sebuah unit apartemen Kota Gumi, Provinsi Gyeongsang Utara Korea. Yang mengerikan, jasad bayi malang itu telah menjadi mumi.
Jasad tersebut berada dalam kamar yang ditutup selama berbulan-bulan tanpa listrik serta suhu ruangan yang dingin dan kering. Kondisi ini membuat proses pembusukan pada tubuh bayi belum sepenuhnya terjadi.
Terungkapnya penemuan tubuh bayi malang tersebut bermula pada 10 Februari 2021 silam. Kepolisian setempat menemukan bayi perempuan yang diperkirakan meninggal sejak enam bulan lalu.
Beredar kabar, jasad bayi perempuan itu telah "dimumikan" sepenuhnya di unit apartemen tempat dia ditemukan. Adapun polisi sebelumnya menerima laporan dari nenek (Soek) dan kakek bayi perempuan (suami Seok).
Kronologi
Soek dan suami mendatangi unit apartemen ibunya bayi perempuan karena menerima laporan dari pemilik unit. Dari laporan itu diketahui unit yang ditempati ibu bayi bernama Kim sudah melewati jangka waktu perjanjian sewa menyewa. Penampakan mengejutkan saat pasangan suami istri itu mendapati mayat bayi perempuan Kim.
Dikutip REQnews dari Koreaboo, setelah dilakukan penelusuran oleh polisi, Kim, bayi perempuan dan mantan suaminya Hong tinggal bersama di unit ini sampai akhirnya bercerai pada April 2020.
Dalam sebuah wawancara, Hong mengklaim bahwa Kim sedang mengandung bayi lelaki lain saat perceraian itu terjadi. Pernikahan mereka
berantakan ketika Kim menjadi kurang tertarik untuk merawat bayi perempuan itu dan Hong menjadi lebih curiga jika Kim berselingkuh.
Pada saat perceraian, Hong meminta Kim untuk membesarkan bayi perempuan itu sampai ia cukup stabil untuk mengasuh bayi perempuan tersebut dan Kim setuju.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan, bagaimanapun, bahwa Kim sepenuhnya mengabaikan bayi perempuan itu sebagai seorang orang tua.
Pada 20 Mei 2020, Kim yang berusia 22 tahun telah gagal membayar tagihan listrik senilai lima bulan berturut-turut dan layanan telah diputus. Kemudian Agustus 2020, Kim pindah dari unit ini untuk tinggal bersama suami barunya.
Sejak saat itu, Polisi melacak Kim dan berhasil menangkapnya karena penelantaran anak.
Fakta Baru
Fakta mencengangkan terungkap pada 10 Maret 2021, ketika polisi menerima hasil tes DNA yang dimaksudkan untuk memverifikasi bahwa bayi perempuan itu memang anak kandung Kim. Sementara bayi perempuan dan Kim berbagi beberapa genetika untuk menghubungkan mereka sebagai keluarga.
Hasil tes National Forensic Service (NFS) menyimpulkan bahwa Kim bukanlah ibu kandung. Faktanya, tes tersebut juga mengungkapkan bahwa Hong (mantan suami Kim) juga bukan ayah biologis sang bayi.
Setelah melakukan tes DNA keluarga terdekat, polisi dan NFS mengungkapkan bahwa Seok yang berusia 48 tahun (ibu Kim) sebenarnya adalah ibu kandung (dan bukan nenek) dari bayi perempuan tersebut.
Seok, yang melahirkan sekitar waktu yang sama dengan Kim, menukar anaknya dengan Kim. Secara biologis Kim yang selama ini disangka ibu kandung bayi, ternyata adalah Kaka sang bayi.
Polisi mengungkapkan, "Meskipun Seok bersikeras bahwa hasil tesnya tidak benar, tidak mungkin kesimpulan NFS salah - karena sampel DNA telah diuji empat kali secara terpisah untuk mendapatkan ketepatan tertinggi." kata Polisi sebagaimana dikutip REQnews dari Koreaboo pada Minggu 15 Maret 2021.
Fakta mengejutkan lainnya, suami Soek juga bukanlah ayah kandung dari bayi perempuan tersebut. Ini berarti Seok mengandung bayi perempuan di luar pernikahannya. Polisi terus menyelidiki kontak Seok untuk mempersempitnya pada ayah kandung yang sebenarnya. Di sisi lain, keberadaan bayi kandung Kim yang “tertukar” masih belum diketahui.
Kim dilaporkan telah mengaku bahwa dia "tidak menyukai bayi perempuan karena dia berasal dari Hong." Pihak berwenang memiliki alasan untuk percaya bahwa Kim mungkin tidak mengetahui bahwa bayi-bayi tersebut telah ditukar, meskipun mereka akan terus menyelidiki dengan
mempertimbangkan semua kemungkinan dan meneliti secara detail.
Media Korea Yonhap News melaporkan bahwa seorang profiler telah ditugaskan untuk menangani kasus tersebut untuk analisis yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi.
Ditengah kebingungan silsilah keluarga sang bayi, saat ini Korea sedang berduka atas kehilangan bayi perempuan yang sangat tragis.
Asal tahu saja, kasus penelantaran anak dan pelecehan terus terjadi di Korea. Warga Korea mendorong pelaku diberikan hukuman yang lebih berat karena menyangkut orang tua yang tidak layak sebagai orang tua.
Redaktur : Tia Heriskha

