JAKARTA, REQnews - Arus balik mudik Lebaran 2019 dikaitkan dengan isu gerakan aksi massa dari daerah menuju Jakarta. Mereka diduga datang ke Jakarta untuk mendukung Prabowo-Sandiaga dalam sidang perdana gugatan sengketa hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi.
Isu tersebut ternyata diendus Mabes Polri, dan pertama kali diungkapkan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Ia pun mengaku pihaknya tengah memantau isu adanya gerakan massa tersebut.
Massa itu kabarnya bakal menggelar aksi ketika sidang di MK. Kata Dedi, Polda Metro Jaya sudah melakukan berbagai antisipasi terkait adanya rumor tersebut. &ldquo;Polda Metro sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi,&rdquo; kata Dedi di Jakarta, Minggu 9 Juni 2019.
Dedi mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian daerah untuk mengecek kendaraan yang mengangkut orang dalam jumlah banyak ketika arus balik. Aparat, kata dia, akan menanyakan apa maksud dan tujuan warga baru tersebut datang ke Jakarta.
Prabowo-Sandi telah menggugat hasil keputusan pemilihan presiden pasca dinyatakan kalah dari rivalnya Jokowi-Ma&rsquo;ruf di pilpres 2019. Dalam gugatannya, mereka menyatakan pelaksanaan pilpres banyak indikasi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.
Proses sidang MK terkait Pilpres 2019 baru akan dimulai pada 14 Juni 2019. Nantinya, putusan MK pun akan dibacakan pada 28 Juni 2019.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyatakan tidak tahu menahu soal rumor pemanfaatan arus mudik lebaran untuk mobilisasi aksi massa ke MK. Pasalnya, selama ini BPN tidak pernah melakukan mobilisasi massa untuk melakukan demonstrasi di MK. &ldquo;BPN tidak pernah mobilisasi massa untuk melakukan demo di MK. Jadi, saya gak tau dapat isu dari mana kepolisian,&rdquo; kata Andre.
BPN, kata Andre, saat ini sedang fokus melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi sidang perdana di MK pada 14 Juni 2019 pekan depan. Di antaranya, BPN tengah melengkapi kesaksian dan bukti-bukti yang akan diungkap di hadapan majelis hakim.
&ldquo;Kedua fokus kami. Kalau pihak kepolisian punya informasi seperti itu ungkap saja. Jangan sampai baru isu dan rumor polisi sudah bicara. Kan akhirnya menimbulkan kegaduhan, kekhawatiran dan kekisruhan,&rdquo; ujarnya.
Pihaknya menyatakan tak mengerti siapa yang sedang ditunjuk oleh kepolisian akan melakukan mobilisasi massa di MK. Pun diakuinya, BPN juga tidak tersinggung dengan pernyataan yang dilontarkan oleh pihak kepolisian.
Saat ditanya seandainya ada aksi massa saat sidang perdana di MK nanti, BPN memastikan massa tersebut bukanlah suruhan dari kubunya.
&ldquo;Mungkin (massa aksi) masyarakat atau pendukung bisa saja. Tapi mobilisasi kami tidak pernah melakukan itu,&rdquo; katanya.
Di sisi lain, kata dia, BPN memastikan akan memberikan kejutan pada sidang perdana di MK mendatang. Bahkan pada sidang perdana nanti, rencananya capres Prabowo Subianto akan ikut datang langsung ke MK. &ldquo;Rencananya sidang pertama Prabowo akan hadir. Insya Allah, kita akan mengajak MK memerangi korupsi politik,&rdquo; ujarnya. (KIY)

Polri Cium Arus Balik Pemudik Disusupi Gerakan Massa Pendukung Prabowo-Sandi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi