JAKARTA, REQnews - Dittipideksus Bareskrim Polri membuka peluang kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus penipuan investasi robot trading Net89, usai menetapkan 14 orang sebagai tersangka.&nbsp; "Kami masih melakukan pendalaman lagi, kemungkinan ada tersangka tersangka baru," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan pada Rabu 16 Agustus 2023.&nbsp; Sebanyak 14 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Andreas Andreyanto (AA), Lauw Swan Hie (LSH), Erwin Saeful Ibrahim (ESI), Reza Shahrani alias Reza Paten (RS), Alwin Aliwarga (AAW).&nbsp;&nbsp; Selanjutnya ada tersangka Ferdi Iwan (FI), Hanny Suteja (HS), David (D), DI, IR, Arga Reskian (AR), Yaqob (YW), Muhammad Anshori (MA), dan Endro (ES).&nbsp;&nbsp; Namun, tersangka Andreas Andreyanto (AA) dan Lauw Swan Hie (LSH) yang merupakan pemilik PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI) atau pemilik Net89 saat ini buron dan kabur ke Kamboja.&nbsp; Keduanya sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) dan red notice Interpol. Sementara tersangka Hanny Suteja (HS) meninggal akibat kecelakaan tunggal di Tol Solo-Semarang pada 30 Oktober 2022.&nbsp;&nbsp; "Terkait dengan dua pelaku yang masih diduga di luar negeri, di Kamboja, kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, dengan Kemenkumham, dengan Div Hubinter untuk melacak keberadaannya," kata dia.&nbsp; Dalam kesempatan yang sama, Kanit Subdit Perbankan AKBP Vanda Rizano mengatakan bahwa terdapat 10 laporan polisi yang ditangani pihaknya terkait kasus robot trading Net89, dengan jumlah korban sebanyak 2.388 orang.&nbsp; Ia mengatakan bahwa penyidik telah melakukan penahanan terhadap tiga tersangka yakni DI, FI, dan AAL atau AAW dan berkasnya pun sudah lengkap atau P21.&nbsp; "Terhadap berkas perkara itu dari beberapa penanganan, jadi sudah dinyatakan P21. DI, FI, AAW," ujarnya.&nbsp; Dalam kasus tersebut, Dittipideksus Bareskrim juga telah melakukan penyitaan terhadap aset senilai Rp 1,4 triliun dari para tersangka.&nbsp; Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan jika barang bukti tersebut nantinya bakal dikembalikan kepada para korban.&nbsp; "Ini semua untuk para korban, nanti dalam pengadilan nanti beberapa perkara terkait dengan investasi ilegal biasanya barang bukti dikembalikan kepada para korban. Nanti selanjutnya pada vase di pengadilan nanti," kata Whisnu.&nbsp; "Ini akan terus kita proses mencari dan mendapatkan barang bukti, supaya dana-dana tersebut akan dikembalikan kepada korban," ujarnya.

Polri Buka Kemungkinan Ada Tersangka Lain di Kasus Dugaan Penipuan Investasi Net89

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi