KALIMANTAN TENGAH, REQnews - Penyidik Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah (Kejati Kalteng) menahan dua tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan bahan bakar batubara untuk PT PLN (Persero) yang berasal dari wilayah penambangan Kalteng Tahun 2022.&nbsp; Kasipenkum Kejati Kalteng Dodik Mahendra mengatakan bahwa sebelum ditahan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap dua tersangka yaitu ada AM dan MF pada Kamis 21 Desember 2023 sekitar pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB.&nbsp; "AM selaku Vice Precident Pelaksana Pengadaan Batubara PT. PLN (Persero) dan tersangka MF selaku Direktur Utama PT. Haleyora Powerindo," kata Dodik dalam keterangannya pada Minggu 24 Desember 2023.&nbsp; Setelah dilakukan pemeriksaan, kata dia, penyidik berpendapat bahwa terhadap para tersangka telah diperoleh atau terpenuhi dua alat bukti yang sah.&nbsp; "Bahwa selanjutnya terhadap Tersangka AM dan MF dilakukan penahanan setelah memenuhi syarat-syarat penahanan yang sebagimana diatur dalam pasal 21 ayat (1)&nbsp; KUHAP," katanya.&nbsp; "Keduanya dilakukan penahanan dengan jenis Penahanan Rutan di Rutan Kelas II A Palangka Raya selama 20 (dua puluh) hari, terhitung mulai tanggal&nbsp; 21 Desember 2023 sampai dengan 9 Januari 2024, sebagaimana Ketentuan Pasal 24 ayat (1) KUHAP," ujarnya.&nbsp; Penahanan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Kajati Kalteng berdasarkan Surat Penahanan (T-1) Nomor: PRIN-01/O.2/Fd.1/12/2023 tanggal 21 Desember 2023 dan Surat Penahanan (T-1) Nomor: PRIN-02/O.2/Fd.1/12/2023 tanggal 21 Desember 2023.&nbsp; Tersangka AM dan MF kemudian dijerat Pasal 2 Ayat (1) jo. Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.

Jadi Tersangka Dugaan Korupsi, Kejati Kalteng Tahan Vice Precident PLN dan Dirut Haleyora Powerindo

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi