Tbilisi, REQNews.com -- Ada yang tak biasa di Katedral Tritunggal Mahakudus, Gereja Ortodoks Georgia di ibu kota Georgia; Tbilisi, yaitu Joseph Stalin -- <a href="https://www.rt.com/russia/590244-stalin-tribute-georgian-cathedral/">diktator komunis Uni Soviet era Perang Dunia II</a> -- ditampilkan sebagai ikon.Sebuah <a href="https://twitter.com/upholdreality/status/1744132847433109588">video</a> yang menunjukan Stalin sebagai ikon muncul di media sosial awal pekan ini. Stalin, mengenakan jas hujan khas-nya, digambarkan berada di sebelah wanita suci.Konteks kemunculan Stalin pada ikon itu tidak jelas, yang membuat sejumlah politisi Georgia tertarik berkomentar. Seorang politisi mengaitkan perkembangan itu dengan dugaan pengaruh Rusia."Rusia meraih kesuksesan karena Uni Eropa dan AS gagal mengenali peran sentral persenjataan ingatan dalam agenda perang informasi rusia, khususnya Stalin," ujar Giorgi Kandelaki -- mantan anggota parlemen Georgia dan anggota Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) di akun X-nya.Moskwa dan Tbilisi memutus hubungan diplomatik tahun 2008, setelah perang di Georgia. Konflik lima hari itu meletus 8 Agustus 2008, ketika Presiden Georgia Mikhail Saakashvili mengirim pasukan ke Ossetia Selatan yang memisahkan diri.Tentara Georgia menembaki pangkalan penjaga perdamaian Rusia. Moskwa marah dan melancarkan serangan balik. Pada 26 Agustus, setelah memberangus Georgia, Moskwa mengakui kemerdekaan Ossetia Selatan dan Abkhazia.Sejak saat itu hubungan Moskwa-Tbilisi tetap tegang. Tahun 2019 penerbangan langsung kedua negara dihentikan. Empat tahun kemudian penerbangan langsung dipulihkan. Kelahiran Georgia, Penghancur GeorgiaJoseph Stalin lahir di Gori, kota kecil di Georgia. Ia membangun sistem totaliter Uni Soviet dengan menghancurkan kemerdekaan Georgia dan negara-negara lain di sekitar rusia.Saat berkuasa di Uni Soviet, Stalin memiliki hubungan kontroversial dengan Gereja Orotodoks. Ia melakukan <a href="https://www.rt.com/russia/570820-conflict-between-church-and-bolsheviks/">kampanye penganiayaan besar-besaran</a> terhadap orang-orang gereja dan sektarian sepanjang 1930-an.Lebih 30 ribu orang yang terkait gereja ditangkap tahun 1937. Sebanyak 13.671 -- terdiri dari 81 uskup, 4.629 imam, dan 7.004 umat paroki biasa -- dijatuhi hukuman mati.Tahun 1943, selama Perang Dunia II, Stalin bertemu tiga patriark metropolitan Gereja Ortodoks di Kremlin. Ia memulihkan hubungan Kremlin dengan Gereja Ortodoks dan mengangkat patriark baru.Pihak berwenang juga mengesahkan dewan uskup, membuka kembali gereja dan biara, serta membebaskan pastor dari penjara dan pengasingan.Setelah perang, Stalin melanjutkan penganiayaannya meski tak sebrutal sebelumnya. Skala kebrutalan Stalin terhadap gereja relatif kecil.Namun, Stalin juga patut dipuji untuk dua hal; membawa Uni Soviet memenangkan Perang Dunia II dan meletakan dasar industrialisasi yang membuat negara itu punya senjata nuklir.Apakah ini alasan Gereja Ortodoks Georgia menjadikan Stalin sebagai ikon? Tidak ada yang tahu.Yang pasti, Gereja Ortodoks Georgia tidak keberatan gambar Stalin ada di dalam tempat ibadah. Andria Jagmaidze, kepala layanan pers Patriak Ortodoks Georgia, mengatakan; "Di dinding gereja kami juga ada Diokletianus."Diokletianus adalah kaisar Romawi yang memimpin kampanye penindasan paling berdarah terhadap umat Kristen awal.

Joseph Stalin Si Pembantai Ribuan Umat Kristen Jadi Ikon Gereja Ortodoks Georgia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi