JAWA BARAT, REQnews - Polda Jawa Barat (Jabar) menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial HSL terkait dengan dugaan kepemilikan senjata api ilegal di Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.&nbsp; Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bahwa tersangka kedapatan menyimpan puluhan&nbsp; senjata api ilegal yang terdiri dari laras panjang maupun pendek, serta ribuan butir peluru.&nbsp; Jules menyebut jika senjata tersebut merupakan titipan dari suami HSL yang berinisial PKL sejak Agustus 2023. Sekedar informasi bahwa PKL saat ini tengah menjalani hukuman di Lapas Cipinang karena perkara kepemilikan senjata api ilegal.&nbsp; "HSL menerima titipan senjata yang tersimpan di rumah Kompleks Bea Cukai, Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara," kata Jules dalam keterangannya yang diterima pada Jumat 29 Maret 2024.&nbsp; "Pada 4 Maret 2024, HSL memindahkan senjata api itu ke rumah keluarganya di Jalan Awiligar, Kelurahan Cibeunying, Cimenyan, Bandung," lanjutnya.&nbsp; Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kasus kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal ini tertungkap setelah polisi melakukan penyelidikan terhadap rumah Asep Ahmad Mulyana, adik dari HSL.&nbsp; Jules menyebut bahwa di salah satu kamar, pihaknya menemukan kardus-kardus yang dilakban. Setelah dibuka, kata dia, ternyata berisi berbagai macam senjata api dan peluru.&nbsp; "Menurut keterangan Asep Ahmad Mulyana, senjata dan peluru itu milik HSL yang merupakan istri dari PKL. Kemudian tim mengamankan HSL dan barang bukti ke Polda Jabar," katanya.&nbsp; Dari pengungkapan kasus tersebut, polisi menyita 20 pucuk senjata api laras panjang yang terdiri dari jenis, senjata serbu FNC kaliber 5,56 milimeter (mm), 2 Colt AR 15 kaliber 5.56 mm, Battle Arm kaliber 5,56 mm, BCM Riffle Company kaliber 5,56 mm, dan Colt M4 A1 Carbin kaliber 5,56 mm.&nbsp; Lalu, ada senjata airsoft gun laras panjang Dessert Tech Lec West Valley, dua Sniper FN Harstall kaliber 762 mm, dua pucuk Sniper West Germany kaliber 5,56 mm, Sniper Zero Java Brno MP kaliber 5,56 mm, tiga US Carbine kaliber 30 mm.&nbsp; Senapan berburu Brno Mede kaliber 12, Winchester kaliber 30 mm, Sniper Calt Walter Umdo kaliber 22 mm, Itaka gun model 37 13 12 kaliber 12 ga, senjata berburu 12 Gag Type Shotgun.&nbsp; Selanjutnya, 11 pucuk senjata laras pendek, terdiri atas pistol FN kaliber 45 mm, FN kaliber 9 mm, Revolver 9 mm, Revoler 38 mm, Revolver Trade Mark 38 mm, Revolver Type Taurus 38 mm, Revolver 22 mm, Revolver rakitan, pistol S&amp;W 22 mm, S&amp;S 7,65 mm, dan pistol Colt 22 mm.&nbsp; "Total peluru berbagai kaliber yang disita sebanyak 9.673 butir. Paling banyak peluru kaliber 5,56 mm sebanyak 6.700 butir. Kemudian 158 butir peluru kaliber 7,62 x 39 mm, peluru kaliber 7,62x51 mm sebanyak 15 butir, kaliber 8,6 mm 282 butir, kaliber 7,62 mm 50 butir," kata Jules.&nbsp; "Kami juga menyita 19 tas senjata laras panjang, tiga box peluru, 42 magazine kosong senjata laras panjang, 34 magazine laras pendek, dan satu kaleng peluru angin," ujarnya.&nbsp; Berdasarkan hasil penyidikan, tersangka HSL tak hanya menyimpan dan menyembunyikan, tetapi juga menjual senjata api ilegal itu.&nbsp; Akibat perbuatannya itu, HSL disangkakan melanggar Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dan terancam hukuman mati, penjara seumur hidup dan atau minimal 20 tahun penjara.

Polisi Tangkap IRT yang Simpan dan Jual 20 Senpi Ilegal di Bandung

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi