BANTEN, REQnews - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten mengungkap peran Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Tangerang Selatan berinisial WL sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi jasa pengangkutan dan pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2024.&nbsp; Kasi Penkum Kejati Banten Rangga Adekresna mengatakan bahwa peran WL yaitu memenangkan PT EPP dalam proses tender.“Tersangka WL juga telah bersekongkol dengan tersangka Direktur PT EPP berinisial SYM untuk mengurus KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) PT. EPP agar memiliki KBLI Pengelolaan Sampah, tidak hanya KBLI Pengangkutan,” kata Rangga dalam keterangannya pada Rabu 16 April 2025. Untuk memperlancar rencana pemenangan PT EPP tersebut, kata dia, terdapat fakta persekongkolan yang dilakukan oleh tersangka WL bersama dengan SYM dengan membentuk CV. BSIR (Bank Sampah Induk Rumpintama).&nbsp; "Yang akan dijadikan sebagai sub kontraktor dari PT EPP untuk Item pengelolaan sampah karena PT EPP tidak memiliki kapasitas dan pegalaman dalam pekerjaan pengelolaan sampah," tambahnya.&nbsp; Rangga menjelaskan bahwa kronologis persekongkolan tersebut yaitu sebelum proses pengadaan telah dilakukan pertemuan antara tersangka WL, SYM dan seorang bernama Agus Syamsudin sekitar bulan Januari tahun 2024 di Desa Cibodas Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.&nbsp; Dalam pertemuan tersebut, Rangga menjelaskan bahwa telah disepakati untuk mendirikan CV. BSIR yang bergerak di bidang pengelolaan sampah guna mendukung kegiatan Pekerjaan Jasa Layanan Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah di Dinas LH Tangsel.&nbsp; "Dengan susunan Direktur Utama Agus Syamsudin, Direktur Operasional Sulaeman (penjaga kebun WL)," katanya.&nbsp; Selanjutnya, saat pelaksanaan pekerjaan, tersangka WL bersama-sama dengan seorang bernama Zeky Yamani telah secara aktif berperan dalam menentukan titik lokasi buangan sampah.&nbsp; Namun, Rangga menyebut bahwa lokasi tersebut merupakan lokasi-lokasi yang tidak memenuhi kriteria Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebagaimana ketentuan yang berlaku.&nbsp; Pasal yang dikenakan kepada tersangka WL yaitu pasal 2 ayat (1) Jo . pasal 18 Undang-undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Khusus sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang No.31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.&nbsp; Sebelumnya, dalam kasus tersebut Kejati Banten telah menetapkan Direktur PT EPP berinisial SYM sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan.

Kejaksaan Ungkap Peran Kadis LH Kota Tangsel di Kasus Dugaan Korupsi Pengelolaan Sampah

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi