JAKARTA, REQnews - Kasus kematian warga negara Indonesia (WNI) di <a href="https://www.reqnews.com/read/news/82692/perhatian-ternyata-banyak-jumlah-wni-di-kamboja-penyebabnya-judol-menjamur">Kamboja </a>melonjak hingga 75 persen pada Januari-Maret 2025 dari tahun sebelumnya pada periode yang sama. Hal ini diungkapkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh.&nbsp;Rilis resmi KBRI Phnom Penh pada Kamis 24 April 2025, mereka telah menangani 28 kasus kematian WNI."Angka ini naik 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," demikian pernyataan KBRI KambojaSementara itu laporan kepolisian dan rumah sakit di Kamboja, penyebab utamanya yaitu penyakit jantung dan stroke 11 kasus atau 39 persen; diabetes dan gagal ginjal/liver 5 kasus atau 18 persen; kanker, epilepsi, DBD dan gangguan internis lain 4 kasus atau 14 persen;&nbsp;HIV, AIDS, dan sexually transmitted diseases 3 kasus atau 11 persen; kecelakaan, termasuk kecelakaan lalu lintas 3 kasus atau 11 persen; serta TBC dan penyakit paru-paru 2 kasus atau 7 persen.Selain itu, KBRI juga mencatat terhadap kenaikan signifikan WNI yang bermasalah di Kamboja hingga 174 persen. Angka ini naik pesat dibandingkan periode yang sama.&nbsp;"Dan kalau di rata-rata, maka KBRI telah menangani sekitar 20-25 kasus baru setiap hari kerja," demikian rilis KBRI Phnom Penh.Ternyata dari total kasus yang ditangani KBRI, sebanyak 1.112 kasus atau 85 persen melibatkan WNI yang terkait dengan penipuan daring atau online scam.&nbsp;Tidak hanya itu, dari kasus permasalahan perdata, ketenagakerjaan, dan keimigrasian dari berbagai sektor bisnis dan industri ternyata pada tahun 2024 terdapat lebih dari 131 ribu WNI yang menetap dan bekerja secara ilegal di Kamboja. Hal ini dikemukakan oleh informasi Imigrasi Kamboja.&nbsp;&nbsp;

Ngeri! Kasus Kematian WNI di Kamboja Meledak Hingga Sentuh Angka yang Mengejutkan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi