JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pertikaian antara dua satuan elite TNI dan Polri itu&nbsp;menyebabkan lima orang luka-luka, yakni dari Satgas Amole atas nama Bripka Risma, Bripka Ramazana, Briptu Edi, Bharaka Heru dan Bharatu Julianda.&nbsp;
Meski keduanya kini telah berdamai, kedua kelompok ini tetap akan diproses hukum di instansi masing-masing.
Satgas Amole Brimob Satgas Amole merupakan satuan dari Brimob Polri&nbsp;yang ditempatkan untuk mengamankan objek vital PT Free Port Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.
Masa waktu penugasan dalam Satgas Amole&nbsp;berlangsung selama empat sampai lima bulan dengan kekuatan pasukan sekitar 420 personel.
Mereka akan mengamankan areal PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika dari segala potensi gangguan diantaranya penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau yang lebih dikenal Tentara Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Keanggotaan Satgas Amole sendiri diambil dari Brimob Nusantara. Satgas Amole sudah menuntaskan banyak keberhasilan dalam menjalankan tugas.
Seperti, berhasil menangkap Musa Tabuni salah satu pimpinan lokal OPM di Mile 71 dekat Ridge Camp,&nbsp;mengamankan upaya penembakan terhadap iring-iringan bus milik PT Freeport Indonesia dari pihak TPNPB OPM dan menggagalkan beberapa kali upaya pemotongan pipa tambang yang berisi consentrate.
Selain itu Satgas Amole juga berhasil menangkap seluruh pelaku upaya penjarahan oleh penambang emas ilegal yang berjumlah 40 orang. Pernah pula menangkap penambang emas ilegal yang masuk ke wilayah pabrik berjumlah 67 orang selama dua bulan berturut-turut, menertibkan minuman keras di wilayah penugasan serta menangkap pencuri kabel tembaga di area underground dengan barang bukti 2 ton tembaga yang siap jual.
Berbeda dengan Satgas Amole, Tim Nanggala Kopassus merupakan prajurit pilihan dari korps baret merah yang mempunyai kemampuan mumpuni dalam bidang Sandhiyudha (intelijen tempur). Hal itu dikarenakan anggotanya telah menempuh brevet Para Komando di Batujajar dan Cilacap.
Sehingga wajar jika tim ini sering dilibatkan dalam awal operasi besar TNI baik di dalam maupun luar negeri.
Perlu diketahui, Nanggala Kopassus dibentuk sejak Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dipimpin Yogie Soewardi Memed yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal TNI.
Tim ini memiliki kemampuan khusus diatas rata rata prajurit Infantri Raider seperti bergerak lebih cepat dalam setiap penguasa medan atau matra baik darat, laut maupun udara, survival, amphibi, lintas udara, mobil udara, pertempuran jarak dekat, pengintaian dan infiltrasi serta kemampuan anti teror.
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;

Satgas Amole dan Tim Nanggala Kopassus, Satuan Elite TNI-Polri yang Tumpas Berbagai Operasi Besar

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi