JAKARTA, REQnews - Sebuah komunitas asli di daerah dekat <a href="https://www.reqnews.com/read/news/67055/yordania-perketat-perbatasan-gegara-dijadikan-kartel-narkoba-sebagai-tempat-selundupkan-narkoba-jenis-captagon">perbatasan</a> Sabah-Kalimantan mendesak kejelasan dari otoritas <a href="https://www.reqnews.com/read/news/68092/polda-kepri-tangkap-dua-tersangka-yang-hendak-berangkatkan-tiga-korban-tppo-ke-malaysia">Malaysia</a> tentang pos perbatasan terpadu baru yang dibangun oleh pemerintah Indonesia yang menurut mereka dibangun di atas tanah leluhur mereka.Fasilitas Labang, yang terletak di sepanjang Pegalungan, yang berada di distrik perbatasan Nabawan di Sabah selatan lebih dari 200 km dari sini, kini mencapai tahap penyelesaian akhir.Masyarakat Murut yang tertekan telah mengirimkan surat yang ditujukan kepada beberapa menteri, termasuk Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim, mengungkapkan keprihatinan bahwa fasilitas Indonesia telah didirikan di <a href="https://www.reqnews.com/read/leisure/56986/tagar-save-pubabu-menggema-tengok-nasib-pilu-puluhan-warga-ntt-yang-digusur-dari-tanah-adat-mereka">tanah adat</a> mereka.Salinan surat tersebut telah dilihat oleh The Vibes.Mayoritas warga di wilayah tersebut berasal dari Suku Murut.Penulis yang bernama Kulan @Haji Pakukang @Bakukang ini menegaskan, pekerjaan konstruksi yang dilakukan pemerintah Indonesia hampir selesai."Saat ini pekerjaan konstruksi yang dilakukan pemerintah Indonesia hampir selesai. Merujuk pernyataan perdana menteri pada sidang Parlemen ke-15, disebutkan bahwa perbatasan Malaysia-Indonesia di Sabah masih belum jelas dan masih dalam tahap perundingan."Akibatnya kami warga lokal Malaysia yang berada di wilayah tersebut merasa prihatin karena negara tetangga telah mendirikan pos perbatasan di atas tanah leluhur kami (Tanah Adat) yang kami yakini adalah milik kami sebagai warga negara Malaysia."Hal ini menghilangkan hak kami atas tanah adat di wilayah tersebut dan berpotensi menantang kedaulatan negara," tulisnya, dikutip dari The Vibes, Rabu, 23 Agustus 2023."Mengingat hal tersebut, kami dengan rendah hati meminta kepada Perdana Menteri penjelasan mengenai status lokasi pembangunan pos perbatasan Labang yang terletak di dalam tanah adat kami sebagai warga negara Malaysia."Permintaan ini dibuat dengan tujuan untuk menjaga keharmonisan di antara kita, warga yang tinggal di wilayah perbatasan Malaysia-Indonesia, sesuai dengan praktik tanah adat kita sebelum Malaysia dan Indonesia merdeka," tambahnya.Ia mengatakan, masyarakat Murut di wilayah tersebut juga tidak mengetahui apakah ada individu dari komunitasnya yang mewakili mereka untuk menentukan batas-batas tanah adatnya.Kulan juga mengatakan, upaya penentuan garis perbatasan selalu menjadi persoalan rumit antara Malaysia dan Indonesia pasca konfrontasi pada tahun 1960-an dan juga sebelum terbentuknya Malaysia.&nbsp;

Duh! Suku Murut Malaysia Protes Keras, Tuding RI Bangun Pos Perbatasan Baru di Atas Tanah Leluhurnya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi