JAKARTA, REQnews - <a href="https://www.reqnews.com/read/news/85785/ngeri-perang-dagang-as-memanas-china-balas-pasang-tarif-125-persen">Perang dagang</a> tampaknya kian memanas. Keputusan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/85785/ngeri-perang-dagang-as-memanas-china-balas-pasang-tarif-125-persen">Amerika Serikat</a> menerapkan tarif 145% pada barang-barang <a href="https://www.reqnews.com/read/news/85785/ngeri-perang-dagang-as-memanas-china-balas-pasang-tarif-125-persen">China</a>, mendapat "perlawanan" dari pemerintah Negeri Tirai Bambu.Pemerintah China akhirnya membalas dengan memerintahkan seluruh maskapai penerbangan untuk tidak menerima pengiriman pesawat jet Boeing.Setelah pengumuman kebijakan tersebut, saaham Boeing yang menganggap China sebagai salah satu pasar pertumbuhan terbesarnya turun 0,5%.Semula, tiga maskapai penerbangan teratas Tiongkok yakni Air China, China Eastern Airlines dan China Southern Airlines berencana untuk menerima pengiriman masing-masing 45, 53, dan 81 pesawat Boeing pada tahun 2025 dan 2027.Namun dengan adanya perang dagang AS-China, pemerintah China meminta pengiriman tersebut dibatalkan. China juga meminta agar maskapai penerbangan menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang terkait pesawat dari perusahaan-perusahaan AS.Dua sumber industri penerbangan mengatakan bahwa mereka belum diberitahu secara independen tentang larangan menyeluruh oleh China atas suku cadang pesawat AS, demikian dilansir dari Reuters, Rabu, 16 April 2025.Sementara itu, hingga kini pihak Boeing belum menanggapi kebijakan China tersebut. Namun, penghentian pengiriman ke China menandai kemunduran lain bagi produsen pesawat tersebut, yang diketahui sedang dalam masa pemulihan akibat didera berbagai permasalahan krusial, mulai dari pemogokan buruh, peningkatan pengawasan regulasi, dan gangguan rantai pasokan.

Makin Panas! China Boikot Pesawat Boeing untuk Balas Tarif Trump

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi