&nbsp;
JAKARTA, REQnews -&nbsp;Korban robot trading dan binary option kian hari terus bertambah.&nbsp;Satu persatu korban penipuan investasi robot trading sudah mulai melaporkan ke pihak kepolisian.
Sebagai institusi yang mengusung konsep Presisi, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri dengan sigap menyiapkan&nbsp;layanan pengaduan&nbsp;kasus robot trading dan binary option bagi korban yang merasa dirugikan.&nbsp;
Layanan tersebut resmi dibuka bisa diakses mulai Kamis 17 Maret 2022.
Bagaimana caranya?&nbsp;
Bagi korban yang ingin melakukan pengaduan, bisa melalui dua cara.
Pertama, mengirim pesan lewat WhatsApp dengan nomor 0812-1322-7296.
Kedua, masyarakat yang jadi korban juga bisa menyampaikan pengaduan lewat&nbsp;platform&nbsp;media sosial Instagram dengan akun @posko_robotrad_binary_option_dittipideksus.
 &ldquo;Akses&nbsp;hotline&nbsp;ini dibuka untuk para korban kasus&nbsp;robot trading&nbsp;dan&nbsp;binary option.&nbsp;Korban yang berdomisili di mana pun, baik Jakarta maupun di daerah bisa melaporkan mulai hari ini,&rdquo; ucap Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol. Whisnu Hermawan, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis 17 Maret 2022 malam.
Menurut Brigjen Whisnu, layanan pengaduan itu disiapkan pihaknya untuk memudahkan proses pelaporan ke Polri.
Whisnu mengungkapkan saat ini&nbsp;Dittipideksus&nbsp;sedang menangani sejumlah kasus penipuan melalui&nbsp;platform binary option&nbsp;dan&nbsp;robot trading.
Beberapa di antaranya adalah kasus Binomo dengan tersangka Indra Kesuma alias Indra Kenz, FBS, Viral Blast Global, Mark AI, Evotrade, FAHRENHEIT, FIN888, dan DNA Pro.
"Harapan kami,&nbsp;hotline&nbsp;pengaduan ini dapat membantu korban kejahatan penipuan dengan modus investasi&nbsp;robot trading&nbsp;dan&nbsp;binary option&nbsp;yang marak berkembang di Indonesia saat ini," katanya, dikutip&nbsp;REQnews.com dari Antara.
Tak hanya Binomo,&nbsp;platform binary option&nbsp;Fahrenheit dan Viral Blast sudah diblokir di Indonesia. Keduanya dianggap sebagai aplikasi&nbsp;robot trading&nbsp;ilegal, karena tidak ada izin dari dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Diberitakan sebelumnya,&nbsp;crazy rich asal Medan, Indra Kenz dilaporkan sejumlah korban opsi biner di Binomo ke polisi. Total ada 8 orang korban aplikasi Binomo melaporkan Indra Kenz. Laporan tersebut teregister dengan nomor STTL/29/II/2022/BARESKRIM tertanggal 3 Februari 2022. Mereka mengaku merugi sejumlah Rp 2,4 miliar.
&nbsp;
Laporan tersebut pun telah ditingkatkan status perkaranya dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan hingga pada akhirnya&nbsp;Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi hampir tujuh jam, pada 24 Februari 2022.
Indra Kenz kini terancam hukuman 20 tahun penjara atas dugaan tindak pidana judi online dan/atau penyebaran berita bohong melalui media elektronik dan/atau penipuan, perbuatan curang dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Dear Korban Robot Trading dan Binary Option! Polri Buka Hotline Pengaduan, Begini Cara Melapornya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi